Text
Mohammad Hatta
Mohammad Hatta adalah negarawan dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamasikannya pada 17 Agustus 1945. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Pada 1956, ia mundur dari jabatan wakil presiden. Nasionalisme Hatta tetap menggelora di masa kemerdekaan. Ia membuktikan rasa cintanya ketika menentang sikap Singapura yang akan menghukum gantung Sersan Dua Usman dan Kopral Harun yang divonis bersalah. Hatta melawan dengan damai sesuai ciri khasnya. Ketika Singapura tetap melaksanakan eksekusi, Hatta berikrar pada istrinya, Rachmi, bahwa ia tidak akan menginjakkan kaki di Singapura, walau sekedar transit. Dan sampai meninggal, Hatta tidak pernah ke Singapura. Masih banyak kisah perjuangan, kejujuran, dan kesederhaan Mohammad Hatta yang dikisahkan dalam buku Mohammad Hatta ini. Mari kita belajar meneladani sikap Mohammad Hatta untuk mempertahankan kemerdekaan negara Republik Indonesia.
Sinopsis Buku
Mohammad Hatta adalah tokoh besar di Indonesia dan juga dunia. Bersama Soekarno, Mohammad Hatta menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia, tapi ia kemudian berseberangan dengan pemikiran Soekarno. Duet Soekarno-Hatto pecah di pemerintahan menyebabkan Hatta mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden Rl. Namun demikian, persahabatan mereka tetap akrab. Sejak menjadi mahasiswa di Belanda, Hatta sudah menunjukkan kemampuannya dalam memimpin organisasi. la adalah ketua Perhimpunan Indonesia (PI), sebuah organisasi Bumiputera yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Akibat gerakannya dalam perjuangan anti-kolonialisme, ia harus masuk bui.
Setelah tiba kembali di Indonesia seusai menyelesaikan kuliahnya di Belanda, Hatta segera terlibat dalam aktivitas pergerakan yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka. Sikap dan perjuangannya yang bersifat nasionalis dan anti-penjajahan itu pula yang membuatnya dibuang dan diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Boven Digul dan Banda Neira. Nasionalisme Hatta sangat menggelora di masa kemerdekaan. Ia membuktikan rasa cintanya ketika menentang sikap Singapura yang akan menghukum gantung Sersan Dua Usman dan Kopral Harun yang divonis bersalah. Hatta melawan dengan damai sesuai ciri khasnya. Ketika Singapura tetap melaksanakan eksekusi, Hatta berikrar
Hatta adalah sosok pemimpin yang mengutamakan pentingnya pendidikan bagi rakyat. la mempraktikkannya dengan mengajari orang-orang lokal di Digul dan Banda materi-materi pelajaran yang dibutuhkan oleh mereka. Ia sadar bahwa kemerdekaan Indonesia harus dicapai oleh rakyat yang bebas, cerdas, dan berpikiran maju.
240028 | 920 ANO m | Bosowa School Makassar (900) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-11-18) |
Tidak tersedia versi lain