Text
Psikologi Kematian
Memandang kematian sebagai peristiwa yang mengerikan dan menakutkan adalah pilihan yang justru menyakitkan. Kematian, sebagaimana juga kehidupan, adalah anugerah Tuhan.rn rnSetiap saat kita berjalan menuju pintu kematian. Kita meyakini bahwa kita milik Allah dan pasti akan pulang kembali kepada-Nya. Sedangkan pengalaman sehari-hari mengajarkan, peristiwa pulang selalu melahirkan kegembiraanpulang kerja, pulang mudik, pulang haji, dan sebagainya. Semua itu selalu ditunggu-tunggu, bahkan dirayakan.rnMaka berbahagialah mereka yang meyakini bahwa Allah adalah tempat pulang, lalu mempersiapkan bekal sehingga kematian benar-benar dihayati sebagai peristiwa yang pantas dirayakan, layaknya peristiwa wisuda atau datangnya hari panen. Hari yang disongsong dengan optimis.rn rnMelalui buku ini, Mas Komarpanggilan akrab Prof. Dr. Komaruddin Hidayatmampu memupuk keyakinan bahwa kematiandengan rahmat-Nya dan persiapan bekal yang cukupmerupakan hari berpulang yang amat membahagiakan. Keyakinan yang selain menenangkan juga memancangkan optimisme hidup yang menyala terang.rn rnMembantu pembaca memahami psikologi kematian, sekaligus berbicara tentang sedikit rahasianya; dan yang lebih penting, menuntun kita menjemput maut dengan hati yang tenang.rn--M. Quraish Shihab
190348 | 297.351 KOM p | (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain